PadangPariaman luncurkan desa sadar kerukunan antar umat beragama. Senin, 28 Desember 2020 17:53 WIB. Para pejabat dan tokoh agama foto bersama pada peluncuran desa sadar kerukunan antar umat beragama di Nagari Sungai Buluh Barat, Kecamatan Batang Anai, Senin (28/12/2020) ANTARA/HO-Humas.
Manfaat pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama ialah...A. Tercapainya tujuan nasional dalam pembangunan bangsaB. Terciptanya ketertiban, lebih meningkatkan ketahanan, dan keamanan Terwujudnya peran serta umat dalam pembangunan Menghapuskan kesenjangan sosial ekonomi dalam terbentuknya badan untuk kepentingan semua hidup merupakan syarat mutlak terciptanya stabilitas nasional yang kita yakini hanya dengan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis tidak dapat melaksanakan pembangunan nasional. Stabilitas nasional mengandung isi adanya ketertiban tanah lebih meningkatkan adanya ketahanan dan keamanan B
10Contoh perilaku Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah, adalah: Memberikan Izin dalam mendirikan tempat Ibadah, sesuai ketentuan yang berlaku. Pemerintah menjamin kebebasan memeluk agama dan tidak membeda-bedakan perlakukannya. Menghormati keputusan Pemerintah tentang keagamaan.
› Dalam acara Forum Kerukunan Umat Beragama se-Indonesia di Manado, Wapres Ma’ruf Amin menekankan pentingnya kerukunan antar-umat terus dijaga. Teologi yang dibangun setiap agama haruslah teologi kerukunan, bukan konflik. OlehCyprianus Anto Saptowalyono 7 menit baca KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO Wakil Presiden Ma’ruf Amin tiba di Lanud Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Jumat 19/11/2021.Ratusan orang pada 19 November 2021 menghadiri pembukaan Konferensi Nasional VI Forum Kerukunan Umat Beragama Se-Indonesia 2021 dan Pekan Kerukunan Internasional yang bertempat di Hotel Sutan Raja, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Mereka adalah bagian dari orang pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama provinsi, kabupaten, dan kota dari seluruh Tanah Air yang sepekan ini berkonferensi di wilayah ”Bumi Nyiur Melambai”.Saat memberikan sambutan pada pembukaan acara tersebut, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuturkan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, adat, dan budaya. Para pendiri bangsa founding fathers telah berhasil merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang merupakan konsensus nasional. Kesepakatan tersebut dapat terwujud karena masing-masing pendiri negara memiliki rasa empati, toleran, dan tidak egois serta lebih mengedepankan kepentingan bersama dari pada kepentingan kelompoknya masing-masing.”Pancasila adalah titik temu di antara seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kesepakatan tersebut dapat terwujud karena masing-masing pendiri negara memiliki rasa empati, toleran, dan tidak egois serta lebih mengedepankan kepentingan bersama dari pada kepentingan kelompoknya masing-masing,” kata Wapres Amin, Jumat 19/11/2021.KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO Suasana pembukaan Konferensi Nasional VI Forum Kerukunan Umat Beragama Se-Indonesia 2021 dan Pekan Kerukunan Internasional yang bertempat di Hotel Sutan Raja, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat 19/11/2021.Wapres Amin menuturkan bahwa sikap-sikap positif para pendiri bangsa ini harus terus dirawat, dijaga, dan dipelihara demi tetap berlangsungnya keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia. ”Semangat ini juga yang harus kita wariskan kepada generasi sesudah kita, khususnya kalangan milenial, generasi Z, dan generasi yang lebih belia lagi,” juga Milenial Agen Toleransi Masa DepanMasyarakat Indonesia juga merupakan masyarakat yang beragama. Sebagai masyarakat yang beragama, menurut Wapres Amin, semua pihak juga mesti menjaga kerukunan antar-umat beragama. Hal ini karena kerukunan antar-umat beragama merupakan unsur utama bagi terciptanya kerukunan dan pemeliharaan oleh semua pihak ini dibutuhkan karena kerukunan umat beragama tidak datang dengan sendirinya. Karena itulah, majelis-majelis agama bersama pemerintah membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB yang tugas utamanya adalah melakukan berbagai upaya dalam menjaga kerukunan antar-umat beragama, baik dalam bentuk dialog maupun mediasi, untuk mencegah terjadinya konflik atau menyelesaikan PURNA JATI Seorang seniman menggambar Garuda Pancasila di ajang Festival Mural Bhayangkara 2021 di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu 30/10/2021.”Saya masih teringat, Pancasila itu titik temu dari seluruh elemen bangsa dalam rangka terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kerukunan nasional. Maka, majelis-majelis agama bersama pemerintah juga mencari titik temu ketika saat itu ada beberapa konflik yang terjadi di sejumlah daerah. Mencari rumusan-rumusan untuk bisa dijadikan landasan bersama,” kata Wapres Amin pun mengingat bahwa untuk mencapai kesepakatan itu tidak mudah. ”Berdiskusi, berdebat, kalau tidak salah itu sampai memakan waktu empat bulan, melalui 11 kali pertemuan dari tokoh majelis-majelis agama. Kebetulan saya mewakili Majelis Ulama Indonesia ketika itu. Akhirnya, kita semua mencapai titik temu dengan melahirkan peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri atau yang kemudian disebut PBM 8 dan 9,” Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2006 dan Nomor 9 Tahun 2006 tersebut mengatur tentang pedoman pelaksanaan tugas kepala daerah/wakil kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan pendirian rumat ANTO SAPTOWALYONO Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberi sambutan pada konferensi pers sesuai pembukaan Konferensi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama VI dan Pekan Kerukunan Internasional serta pencanangan Kota Tomohon sebagai kota toleransi, di Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat 19/11/2021.”Itu adalah titik temu yang juga dihasilkan. Tentu tidak semua merasa puas, tetapi itulah suatu kesepakatan. Itulah konsensus nasional. Seperti juga Pancasila, PBM adalah konsensus-konsensus majelis-majelis agama bersama pemerintah untuk mengawal dan menjaga kerukunan umat beragama. Karena itu, FKUB adalah lembaga yang diamanatkan untuk menjaga kerukunan umat beragama,” kata Wapres kerukunanWapres Amin dalam pidatonya pun menyebut empat bingkai penguatan kerukunan umat beragama. Pertama, bingkai politik, yaitu penguatan empat pilar nasional, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. ”Ini jangan sampai hanya menjadi keputusan politik semata, tetapi juga harus diimplementasikan di dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia,” juga Presiden Jokowi Dinilai Sukses Wujudkan Kepemimpinan PancasilaKedua, bingkai yuridis, artinya aturan-aturan yang telah ada harus dijaga supaya semua tetap rukun. Ketiga, bingkai sosiologis, yaitu local wisdom kearifan lokal di Indonesia yang sering kali dapat menyelesaikan persoalan yang tidak dapat diselesaikan dengan cara-cara politik ataupun yuridis.”Bingkai Yang terakhir, ini yang penting, bingkai teologis. Teologi yang kita bangun, dari masing-masing agama, adalah teologi kerukunan, jangan teologi konflik. Narasi yang kita pakai di dalam kita menyampaikan ajaran juga menggunakan teologi kerukunan, jangan menggunakan teologi konflik. Ini saya kira menjadi penting sehingga kerukunan kita akan terus terjaga,” kata A Setyawan Mural bertema toleransi beragama tergambar di dinding sebuah rumah di kawasan Meruyung, Depok, Jawa Barat, Sabtu 12/9/2020.Wapres Amin pun mengapresiasi peran dan kontribusi FKUB sebagai media yang sangat efektif dalam membangun kerukunan sekaligus menyelesaikan perselisihan atau konflik berlatar belakang agama. ”Saya mendengar bahwa FKUB itu begitu besar perannya. Tidak hanya bisa menyelesaikan soal kemungkinan terjadinya perselisihan agama, tapi juga di beberapa daerah mampu menyelesaikan konflik atau perselisihan pilkada,” Amin mengatakan bahwa FKUB harus dijaga dan dipelihara sehingga pemerintah bertekad terus menguatkannya. ”Dan, saya tahu bahwa FKUB, untuk menjaga kerukunan itu, tidak mudah dan tidak murah. Tidak murah artinya cukup berat. Karena itu, saya mengusulkan supaya pemerintah daerah semua menganggarkan yang cukup untuk membiayai FKUB,” juga Diperlukan Ikhtiar Menanamkan ”Cip” Pancasila di Benak Generasi MudaSituasi sampai hari ini, Wapres Amin melanjutkan, masih terkendali dengan baik. Akan tetapi, tantangan yang dihadapi FKUB sekarang ini tidak berarti tidak ada. Bahkan, tantangan mungkin juga semakin berat. Saat ini, kita memasuki era digital serba canggih yang memungkinkan informasi tersebar dengan SupriyantoDi antara informasi itu ada yang bersifat positif, tetapi ada yang sifatnya negatif, termasuk isu-isu yang dapat menimbulkan konflik antar-umat beragama, antara lain melalui narasi konspiratif dan berita bohong hoaks. Berita bohong itu berkembang lebih cepat seperti deret ukur dibandingkan dengan berita yang bersifat konfirmatif atau pelurusan berita yang seperti deret juga Wapres Amin Tantangan FKUB Menjaga Kerukunan Kian Berat”Di samping itu, sisi negatif dari teknologi informasi berbasis digital ini memiliki kemampuan yang disebut dengan kurasi algoritma, yang menggiring setiap orang atau kelompok orang meyakini hanya terhadap informasi yang dipasok dari kelompoknya sebagai kebenaran. Sementara kelompok lain berpedoman pada kebenaran yang diyakini kelompoknya sendiri. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya keterbelahan sosial, dalam hal ini keterbelahan antar-umat beragama,” ujar Wapres kuatMenurut Wapres Amin, hal ini adalah salah satu tantangan yang harus dijawab FKUB agar kerukunan umat beragama tetap terjaga dan terpelihara. Forum ini pun diharapkan membahas tantangan-tantangan tersebut secara mendalam serta menyiapkan langkah-langkah antisipasinya. ”Tokoh-tokoh agama merupakan benteng yang kuat. Oleh Karena itu, saya berharap, justru tokoh-tokoh agama jangan malah terprovokasi oleh isu-isu yang berkembang, berseliweran, melalui media sosial, yang tidak terkendali. Ini harapan saya,” mengakhiri sambutan, Wapres Amin menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada masyarakat Sulawesi Utara. ”Saya bangga dengan masyarakat Sulawesi Utara yang selama ini dikenal sebagai masyarakat yang toleran,” katanya, yang kemudian secara resmi membuka Konferensi Nasional VI FKUB Se-Indonesia 2021 dan Pekan Kerukunan Internasional serta mencanangkan Kota Tomohon sebagai kota juga Harmoni Keberagaman di Kota TomohonGubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam sambutannya menuturkan, acara Konferensi Nasional VI FKUB dan Pekan Kerukunan Internasional tersebut memiliki empat tujuan. ”Satu, mewujudkan semangat hidup bersama torang samua ciptaan Tuhan dengan mengembangkan moderasi agama, toleransi antar-umat beragama, untuk menciptakan kehidupan beragama yang damai dan berkeadilan,” mendorong terciptanya toleransi dan hidup rukun antar-umat beragama di dunia internasional. Ketiga, memperkenalkan budaya dan tradisi hidup religi di Indonesia. ”Dan, menciptakan dialog internasional lintas budaya ataupun antar-umat beragama dalam rangka mewujudkan semangat hidup rukun dan damai,” kata ANTO SAPTOWALYONO Pesawat khusus kepresidenan Boeing 737-400 TNI Angkatan Udara yang membawa Wakil Presiden Ma’ruf Amin sesaat sebelum mendarat di Lanud Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Jumat 19/11/2021.Sekretaris Jenderal Asosiasi FKUB Indonesia Taslim Syahlan saat menyampaikan laporan menuturkan bahwa pada tanggal 17-22 November 2021 pengurus FKUB provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia berkumpul di Sulawesi Utara untuk menyelenggarakan Konferensi Nasional VI FKUB. ”Saya laporkan pula bahwa berkenan hadir kawan-kawan pengurus FKUB seluruh Indonesia berjumlah orang. Namun, karena kepatuhan kami terhadap protokol kesehatan, yang masuk ke ruangan ini kami batasi hanya 800 orang,” menuturkan, hal yang akan dikuatkan dalam konferensi nasional tersebut antara lain bahwa pengurus FKUB provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia akan meneguhkan tekad untuk terus menguatkan pentingnya kerukunan umat beragama di seluruh wilayah Tanah Air. ”Kami telah bersepakat bahwa toleransi dengan memantapkan untuk saling pengertian, saling menghormati, mengedepankan kesetaraan sesama umat beragama, dan bahkan tidak menutup kemungkinan untuk kerja sama tanpa memandang latar belakang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” kata seluruh Indonesia juga bertekad bulat mempercepat moderasi beragama di seluruh Tanah Air dengan penguatan empat indikator. Indikator dimaksud adalah komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan akomodatif terhadap kearifan lokal. Dari Sulawesi Utara, Bumi Nyiur Melambai, pesan kerukunan beragama pun terus digemakan sebagai unsur utama kerukunan nasional. EditorAntonius Ponco Anggoro
KerukunanUmat Beragama. KBRN, Jambi : Di Indonesia, agama memegang peranan yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini bahkan tercantum di sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Kerukunan umat beragama dapat diartikan sebagai hubungan yang dilandasi dengan saling toleransi, menghormati, dan menghargai
Berandakabar kaltengKerukunan dan Tanah Lahirku, Pemenang Puisi HAB Kemenag Kapuas KUALA KAPUAS, MK - Puisi berjudul Kerukunan dan Tanah Lahirku karya Adelin Hudaya siswi MAN Kapuas, berhasil meraih juara pertama lomba puisi bertema kerukunan yang diadakan Kemenag Kapuas dalam rangkaian Hari Amal Bakti ke-74 Kementerian Hudaya, berkesempatan membacakan langsung hasil karyanya di hadapan Kakanwil Kemenag, Kakankemenag Kapuas serta pejabat lingkup Kemenag Kapuas, tepatnya dalam acara ramah tamah HAB di aula Kemenag, Jalan Tambun Bungai, Kuala Kapuas, Senin 13/1/2020.M Poteran Soesilo, Ketua Panitia HAB ke 74 Kemenag Kapuas, menyampaikan berbagai lomba dan kegiatan telah digelar memeriahkan hari lahirnya kementerian agama, termasuk lomba puisi bertemakan kerukunan."Ini sejalan dengan tema HAB ke 74 tahun 2020 yakni Umat Rukun Indonesia Maju," kata HAB kali ini kata Poteran, sebagaimana amanat Menteri Agama RI Fachrul Razi, agar seluruh jajaran Kemenag di pusat dan daerah agar menjadi agen perubahan dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama.[zulkifli]Berikut Puisi Karya Adelin"Tak perduli apa agamamuTak perduli apa sukumuKita berbagi cahaya mentari yang samaTak perduli apa warna kulitmuTak perduli dimana tempat ibadahmuKita berpijak di negeri yang samaIndonesia !!Damai dalam persatuannyaIndah dalam kerukunannya" demikian ucap Adelin dibait akhir puisinya. loading...
Assalamualaikumwr.wb, baik teman teman berjumpa kembali dalam channel mawardah s.h, baik pada kesempatan kali ini saya ingin membahas belajar tentang Keruku Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia Adalah Negara Majemuk PluralismeMaksud dari "pluralisme" adalah suatu paham atau pandangan hidup yang menerima dan mengakui adanya macam atau keanekaragaman dan perbedaan dalam suatu kelompok masyarakat. Misalnya dilihat dari segi agama, ras, suku dan adat-istiadat. Hal inilah yang menjadi dasar pembentukan karakter sosial yang lebih kecil, namun khas, serta yang membedakan kelompok yang satu dengan yang lain dalam suatu kelompok masyarakat yang lebih besar atau lebih luas. Misalnya masyarakat Indonesia yang majemuk, artinya terdiri dari berbagai kelompok, suku budaya, adat-istiadat, ras dan kemajemukan berarti menerima adanya perbedaan, namun bukan berarti menyamaratakan, tetapi mengakui bahwa ada hal yang berbeda, didalam pluralisme atau kemajemukan, kekhasan yang membedakan yang satu dengan yang lain tetap ada dan tetap dipertahankan. Pluralism berbeda dengan sinkritisme penggabungan dan assimilasi atau akulturasi penyingkiran. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kesadaran bertoleransi agama sangat dibutuhkan di setiap elemen masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia, dari berbagai macam suku bangsa, adat budaya, ras dan agama yang berbeda-beda kita bisa menciptakan dan membina kerukunan yang menjadikan kekuatan tak terbantahkan yang hanya dimiliki Indonesia. "Bhineka Tunggal Ika " menjadi landasan yang kokoh dan menjadikan indonesia dikenal dimata dunia sebagai negara yang majemuk namun memiliki persatuan dan kesatuan yang melekat kuat. Dengan demikian agama juga menjadi salah satu kekayaan bangsa yang diakui oleh internasional karena tidak semua negara memiliki perbedaan yang kompleks dan mampu menyelaraskan kerukunan dan persamaan sudut pandang sehingga menciptakan inner power yang dimiliki Bangsa Indonesia. Secara faktual dan historis, manusia adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan, saling membutuhkan, dan saling tergantung satu sama lain, baik secara individual maupun secara kelompok. Oleh sebab itu suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kemajemukan akan tetap melekat erat dengan kehidupan bersosial dan penerimaan akan kemajemukan merupakan konsekwensi dari Sebagai Landasan BangsaDari beberapa agama besar yang masuk dan menyebar pesat melalui rentang waktu yang cukup lama, menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragama dimana unsur keagamaan tak bisa terlepas dari kehidupan sosial masyarakat bahkan bernegara. Salah satu bukti kongkrit didalam proses perumusan Pancasila & UUD 1945 banyak terinspirasi dari aspirasi sebagai kekayaan bangsa dimana para penganut agama yang berbeda dapat saling menghargai atau menghormati, saling membutuhkan dan saling mengasihi serta memperkuat nilai-nilai persaudaraan. Perbedaan tidak perlu dipertentangkan, tetapi untuk dijadikan sebagai penguat dan pemurni keanekaragaman hayati. Penganut agama yang berbeda mestinya bisa hidup bersama dengan rukun dan damai, bersatu padu, bertoleransi, saling membantu dan saling keharmonisan tersebut tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sebagaimana tercermin dalam suasana hidup kekeluargaan dan hidup bergotong royong. Didalam sejarah bangsa Indonesia hubungan kerjasama antar pemeluk agama terlihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti saling tolong-menolong dalam pembangunan tempat ibadah dan dalam membangun bangsa dan Konflik yang Bersifat Keagamaan Salah satu penyebab terjadinya ketegangan atau konflik dalam kehidupan beragama adalah akibat politik pecah belah devide et impera peninggalan masa penjajahan. Dalam kasus politik tersebut penjajah memanfaatkan perbedaan agama atau paham agama untuk menumbuh kembangkan atau mempertajam konflik-konflik sebagai bahan propaganda dan adu domba bagi bangsa Indonesia pada saat tersebut terbawa hingga sekarang dan digunakan oleh oknum tak bertanggung jawab sebagai senjata utama untuk memecah belah kesatuan dan persatuan, biasanya demi mengincar status politik atau tujuan tertentu. Gejala-gejala perselisihan antar umat beragama muncul ke permukaan sekitar akhir tahun 1960-an. Di antaranya adalah kasus perusakan tempat-tempat ibadah. Perilaku tidak sehat ini mengakibatkan terjadinya disintegrasi dan perselisihan bahkan benturan beberapa pengamatan, berikut hal-hal yang memiliki potensi besar terjadinya konflik SARA antara lainSalah memahami makna dari perbedaan, tidak resapi secara baik dan positif dalam konteks yang keliru. Penganut agama tertentu menganggap hanya agamanyalah yang paling benar, mau “menang sendiri” dan tidak mau beragama yang over fanatik negatif dan yang terlibat dalam konflik ataupun yang menciptakan konflik adalah orang-orang yang pada dasarnya kurang memahami makna dan fungsi agama pada umumnya;kurang matang iman dan takwanya;tidak paham tentang toleransi beragama;tidak memahami dan menghargai hakekat hak manusia;tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan, terutama hati nurani dan cinta kasih;kurang memahami wawasan kebangsaan dan kemasyarakatan Indonesia, yaitu kerukunan, toleransi dan persatuan dalam kemajemukan. 1 2 Lihat Inovasi Selengkapnya
Tanpaduka tanpa haru. Saudaraku, dengarlah harapku, Meski kepercayaan kita berbeda, Kita tetaplah satu, Meski agama tak sama, Kitalah penerus pendahulu. Saudaraku, renungkan asaku, Jagalah toleransi ini, Agamaku dan agamamu, Hilangkan resah diri dan sakit hati, Demi hari esok yang lebih berseri. Puisi Tentang Toleransi Indonesia
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa yang di maksud dengan kerukunan antar umat beragama?Kerukunan beragama adalah hubungan antar umat beragama yang di landasi toleransi, saling mengerti dan saling menghormati dalam pengalaman ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan kita sesama manusia juga harus memiliki sifat saling mengerti dengan sesama manusia, tidak perduli apa agama mereka, kita juga harus saling tolong menolong, apabila ada teman atau saudara kita yang sedang kesulitan, alangkah baiknya kita saling membantu dan saling perduli, kita sesama manusia yang agamanya berbeda-beda juga harus rukun terhadap sesama, saling tolong menolong satu sama lain. Banyak cara untuk menjaga kerukunan antara umat beragama, seperti 1. Saling menghargai satu sama lain2. Menghormati umat lain yang sedang beibadah3. Tidak menjelek-jelekkan agama lain4. Menerapkan hidup saling bertoleransi 5. Tidak menghina agama lain dengan mengejek agama yang bertanya, mengapa kita harus menjaga kerukunan antar umat manusia ? " kita harus saling menjaga kerukunan antar umat beragama, karena kerukunan umat beragama sangat sangat penting dalam menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa manusia, walaupun berbeda agama, binatang saja di hormati. Ada hadist yang mengatakan kalau kamu menyembelih hewan, sembelihlah dengan cara yang terbaik, jangan menyembelih dengan pisau yang tumpul, itu namanya tidak berperi kebinatangan, yang kecil lagi saudara buka bapul istinja makruh buang air kecil di tanah yang berlubang, sebab apa? 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

TopPDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PERSPEKTIF MINORITAS KRISTEN DI DAERAH MAYORITAS MUSLIM TERHADAP KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (Studi Kasus Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang). - Repository UIN Sumatera Utara dikompilasi oleh 123dok.com.

DialogAntar Umat Beragama-Buddha 1. [DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA] PENDIDIKAN RELIGIOSITAS Kelas XII IPA 7 No. Nama Tugas 10 Cindia Andry Nama dan Biodata Pendiri Agama, Macam- macam Aliran, dan Alasan Terjadinya Kerusuhan Antar Umat Beragama. 11 Daniel Perdana Pentingnya Dialog Antar Umat Beragama, Fungsi Diturunkannya Agama ke Dunia, dan Puisi. 31 Tommy Winata Nama Tempat Ibadat, Bentuk
Kerukunanantar umat beragama dapat diwujdkan dengan; 1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama 2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu 3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan 4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan Negara atau Pemerintah.
kuharap sebagai orang indonesia yang mengerti tentang toleransi antar umat beragama mohon anda jangan terlalu menulis tentang sisi negatif agama, yang terpenting adalah semangat kesatuan diantara kita untuk mewujudkan ketentraman di dunia ini. Mari kita bersama-sama ciptakan kerukunan antar umat beragama salam kerukunan umat beragama
eD0bfh.
  • labh62s0pk.pages.dev/400
  • labh62s0pk.pages.dev/111
  • labh62s0pk.pages.dev/682
  • labh62s0pk.pages.dev/56
  • labh62s0pk.pages.dev/4
  • labh62s0pk.pages.dev/98
  • labh62s0pk.pages.dev/916
  • labh62s0pk.pages.dev/175
  • labh62s0pk.pages.dev/180
  • labh62s0pk.pages.dev/332
  • labh62s0pk.pages.dev/175
  • labh62s0pk.pages.dev/769
  • labh62s0pk.pages.dev/835
  • labh62s0pk.pages.dev/505
  • labh62s0pk.pages.dev/105
  • puisi kerukunan antar umat beragama