Fungisida Zat Pengatur Tumbuh. Herbisida. Rodentisida. Lainnya. Benih Prima. Insektisida racun kontak dan lambung untuk mengendalikan kutu daun pada cabai dan hama wereng batang coklat pada padi. Lihat Detail Produk. Insektisida sistemik racun kontak dan lambung untuk mengendalikan hama ulat grayak pada bawang merah. Lihat Detail Produk.
Tanaman cabai merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak disukai dan dibudidaya oleh petani Indonesia. Proses budidaya dan perawatan tanaman cabai bisa dibilang gampang-gampang susah. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya cabai salah satunya yaitu pengetahuan petani tentang pestisida khususnya jenis-jenis pestisida, bahan aktif yang dikandungnya, serta fungsi dari pestisida itu sendiri. Pestisida atau yang dikenal dengan pembasmi hama merupakan bahan yang digunakan untuk mencegah, mengendalikan, atau membasmi organisme pengganggu yang merugikan. Sasaran dari pestisida meliputi tikus, gulma, serangga, mamalia, cacing, atau mikroba pengganggu yag dianggap merugikan. Nah, mengapa petani perlu mengetahui tentang pestisida? Dalam proses budidaya cabai, tanaman tidak lepas dari berbagai jenis hama dan penyakit yang dapat merusak tumbuhan bahkan bisa menyebabkan hasil panen tidak maksimal. Selain itu penggunaan pestisida tanaman cabai harus digunakan secara bijaksana dengan memperhatikan lima kaidah yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis atau konsentrasi, dan tepat cara penggunaannya. Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan residu pestisida yang tinggi pada buah cabai, agar biaya produksi tidak meningkat, meminimalisir adanya dampak buruk terhadap kesehatan pekerja, serta agar tidak menyebabkan pencemaran lingkungan maka petani wajib memiliki pengetahuan tentang pestisida. Jenis-jenis pestisida berdasarkan fungsi atau sasaran penggunaannya pada tanaman cabai Fungisida Salah satu jenis pestisida yang berfungsi untuk mengendalikan penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh jamur atau fungi, dan ada juga yang menyebutnya cendawan. Berikut ini contoh fungisida yang biasa digunakan untuk tanaman cabai Kanmulus 80 WG Bahan aktif Sulfur 80 % Merupakan fungisida kontak berwarna coklat dan berbentuk butiran. Digunakan untuk mengendalikan penyakit busuk buah Colletotrichum capsici. Alterna 90 WP Bahan aktif Ziram Fungisida kontak dengan bentuk tepung dan berwarna putih kekuningan. Digunakan untuk mengendalikan penyakit busuk daun pada cabai Phytophthora Sp. Cymoxil 50 WP Bahan aktif Simoksanil 50 % Fungisida kuratif dan protektif yang bekerja secara sistemik. Berfungsi untuk mengendalikan penyakit antraknosa pada cabai. Conasol 50 SC Bahan aktif Heksaconazol 50 g/l Jenis fungisida kontak dan sistemik yang berbentuk cairan pekat dan berwarna putih. Digunakan untuk mengendalikan peyakit antraknosa. Insektisida Salah satu jenis pestisida yang berfungsi untuk membasmi atau membunuh serangga pada tanaman cabai. Beberapa serangga yang menjadi hama pengganggu pada tanaman cabai yaitu lalat buah, belalang, wereng, kepik, gangsir, ulat tanah, kutu, penggerek daun, dan masih banyak lagi jenisnya. Serangga ini merusak tanaman cabai dengan cara memakan bagian daun, buah, pangkal batang, serta bagian pucuk atau ujung tanaman. Adanya serangan hama akan mengakibatkan hasil panen kurang baik, cabai akan tumbuh kerdil, daun keriting, berbuah tidak bisa maksimal, serta pertumbuhannya terhambat. Untuk mengendalikan serangan hama Anda dapat melakukan penyemprotan menggunakan insektisida yang memiliki bahan aktif seprti Abamektin, Karbosulfan, Fipronil, Imidakloprid. Herbisida Salah satu jenis pestisida yang digunakan untuk memberantas tau menekan pertumbuhan gulma atau tanaman pengganggu pada budidaya cabai yang dapat mengakibatkan penurunan hasil panen. Tumbuhan pengganggu tersebut meliputi rerumputan serta alang – alang. Gulma tersebut dapat dimusnahkan menggunakan herbisida dengan bahan aktif Ammonium sulfonat dan Pentaklorofenol. Nematisida Berfungsi untuk memberantas atau mengendalikan hama yang berada dalam tanah seperti nematoda atau yang sering dikenal cacing. Cacing ini merusak bagian akar tanaman sehingga perlu adanya pengendalian agar tanaman cabai bisa tumbuh dengan baik. Obat – obat nematisida umumnya berbentuk DD, Vapam, Dazomet. Bakterisida Bahan atau substansi yang digunakan untuk pengendalian penyakit tanaman yang diakibatkan oleh bakteri. Bakteri ini dapat mengakibatkan tanaman cabai menjadi layu, busuk serta adanya bintik – bintik pada daun. Contoh bakterisida yaitu Agrept, Bactomicyn, Agrimicyn. Itulah tadi informasi mengenai jenis pestisida tanaman cabai yang wajib Anda ketahui jika Anda akan memulai budidaya tanaman cabai. Jangan lupa kunjungi artikel kami tentang Panduan Lengkap Hidroponik Cabe Lahan Terbatas. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Merupakaninsektisida yag bekerja sebagai racun kontak dan lambung yang sistemik berbentuk butiran berwarna ungu. Produk ini berguna untuk mengendalikan hama wereng hijau, penggerek batang, walang sangit, lalat daun & ulat grayak pada tanaman padi, lalat bibit, ulat grayak pada tanaman kedelai, ulat grayak pada tanaman bawang merah dan cabai.
Fungisida Anti Patek Penyakit Antraknosa atau petani Indonesia biasa menyebutnya dengan penyakit Patek, Penyakit patek adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur yang menyerang tanaman cabai. Maka di butuhkan Fungisida Anti Patek yang cocok untuk tanaman cabe. Obat anti patek yang paling ampuh menurut kami adalah dengan cara melakukan pencegahan sedini mungkin, karena jika tanaman cabai sudah terserang apalagi dalam stadium parah maka fungisida anti patek sehebat apapupun akan sulit untuk mengendalikan penyakit ini dengan optimal. Jamur penyebab penyakit Antraknosa atau patek pada tanaman cabai sangat mudah berkembang pada cuaca yang lembab, Maka dari pada itu pencegahan penyakit patek lebih di utamakan dari pada harus mengobatinya dengan fungisida anti patek. Menjaga kebersihan lahan dari rumput liar murapakan salah satu pencegahan terbaik dari penyakit antraknosa, selain itu melakukan pemupukan yang berimbang juga menjadi kunci terhindarnya tanaman cabai dari penyakit patek. Untuk lebih optimal, tindakan pencegahan penyakit antraknose/patek pada tanaman cabai adalah dengan melakukan penyemprotan fungisida anti patek secara rutin 3 hari sekali, dari mulai tanaman cabe masih kecil hingga cabai panen. Berikut ini langkah-langkah menggunakan fungisida anti patek untuk mencegah tanaman cabai terkena antraknosa. 1. Gunakan Fungisida Anti Patek Bersifat Sistemik Pada Minggu Pertama. Karena dalam periode awal kondisi tanaman cabai masih sangat lemah dan mudah terserang jamur penyakit, jadi harus menggunakan fungisida yang bersifat sistemik agar daya tahannya menjadi lebih kuat. Fungisida Anti patek bersifat sistemik yang bisa anda digunakan adalah seperti Acrobat, Amistartop, Bendas, dan lain-lain. 2. Gunakan fungisida anti patek bersifat kontak dengan bahan aktif Klorotalonil, Propineb, atau Mankozeb. Pada minggu ke 4. Namun jika pada usia 25 hari tanaman cabai masih terkena Antraknosa, maka anda bisa menggunakan fungisida sistemik lagi, dan jika serangan sudah berkurang anda bisa kembali menggunakan fungisida kontak. 3. Untuk menjaga tanaman cabai yang sudah berbuah, agar aman dari serangan penyakit antraknose/patek, anda bisa mencampur antara fungisida kontak dan fungisida sistemik anti patek hingga panen tiba. Dengan melakukan pencegahan penyakit dengan menggunakan fungisida anti patek secara rutin, semoga tanaman cabai yang anda tanam terbebas dari serangan penyakit patek. Berikut ini 110 daftar merk fungisida anti patek yang bisa anda gunakan untuk mengendalikan penyakit antraknose pada tanaman cabai atau penyakit Busuk buah Colletotrichum spp. atau Gloeosporium sp Fungisida Anti Patek Bahan aktif Azoksistrobin Bion M 1/48 WP Amistar 250 SC Amistartop 325 SC Bahan Aktif Belerang Microthiol 720 F Microthiol 80 WG Pemulus 80 WG Sulphorus 80 WG Volney 80 WG Zylene 80 WG Bleng-S 80 WP Inskap 80 WP Kanmulus 80 WG Bahan Aktif Benomil Benovap 50 WP Magenta 50 WP Mastarin 25 EL Scorpio 250 EC Fubigan 120 EC Bahan Aktif Heksakonazol Anvil 50 SC Conasol 50 SC Danvil 50 SC Kontaf 50 SC Nazole 50 SC Heksa 50 SC Bahan Aktif Kaptan Ingrofol 50 WP Ingrofol 50 WP Bahan Aktif Karbedazim Fitokarb 50 WP Paskal 50 WP Kasumin 20 SL Bahan Aktif Klorotalonil Broconil 75 WP Daconil 75 WP Fitonil 75 WP Platoon 75 WP Sanvory 75 WP Agronil 75 WP Daconil 500 SC Revus Opti 440 SC Bahan Aktif Maneb Trineb 80 WP Zineb Velimex 80 WP Bahan Aktif Mankozeb Antila 80 WP Bazoka 80 WP Bumper 80 WP Cozeb 80 WP Festans 80 WP Fitozeb 80 WP Mancothane 80 WP Metazeb 80 WP Raksasa 80 WP Sidazeb 80 WP Syno 80 WP Victory 80 WP Vondozeb 80 WP Manxyl 68 WP Curxanil 8/64 WP Cozene 70/10 WP Delsene MX 80 WP 6Retro 8/64 WP M3 Bahan Aktif Metil Tiofanat BM Toplaz 70 WP Dense 520 SC Judo 70 WP Topsin 500 SC Polycom 70 WG Bahan Aktif Propineb Antracol 70 WP BM Proneb 70 WP Chemicide 70 WP Colanta 70 WP Foyer 70 WP Haticol 70 WP Mitracol 70 WP Nobus 70 WP Petrostar 70 WP Supracol 70 WP Trivia 73 WP Alto 100 SL Bahan Aktif Tebukonazol Bettup 200 EC Folicur 430 SC Folicur 25 WP Bahan Aktif Tembaga Agrocide 77 WP Champion 77 WP Funguran80 WP Kocide 54 WG Kocide 77 WP Kuproxat 345 SC Sultricob 93 WP Kibox 85 WP Etane 3 SP Tiflo 80 WP Ziflo 76 WG Fungisida anti patek Lainnya Agrokol 70 WP Bavistin 50 WP Bazoka 80 WP Bendas 50 WP Benovap 50 WP Bettup 200 EC Bion M 1/48 WP Bleacher 250 EC Bleng-S 80 WP BM Proneb 70 WP Cabriotop 60 WG Champion 77 WP Checker 70 WP Chemicide 70 WP Colanta 70 WP Conasol 50 SC Copcide 77 WP Curxanil 8/64 WP Cymoxil 50 WP Danvil 50 SC Dapper 75 WP Delsene MX 80 WP Devote 10/35 WP Folicur 430 SC Folicur 25 WP Foyer 70 WP Grownil 75 WP Heksa 50 SC Infinito 687,5 SC Judo 70 WP Kanmulus 80 WG Kocide 54 WG Kontaf 50 SC Kuproxat 345 SC Nargis 50 WP Petronil 75 WP Potanil 75 WP Propanil 70 WP Sinoparol 50 WP Starplus 70 WP Wave 58 WP Belkute 40 WP Rovral 50 WP
Bactocyn150 AL adalah sebuah bakterisida yang bekerja secara sistemik bentuknya larutan berwarna coklat yang berfungsi untuk mengendalikan penyakit layu bakteri pada tanaman cabai,pada tanaman tembakau serta penyakit bakteri daun bergaris ,penyakit bercak daun ,penyakit busuk batang ,penyakit hawar pelepah dan penyakit blas pada tanaman
Fungisida sistemik adalah jenis pestisida yang digunakan untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur pada tanaman. Fungisida sistemik bekerja dengan menyerap dan menyebar ke seluruh jaringan tanaman, sehingga mampu menghancurkan jamur penyebab penyakit dari dalam tanaman. Keuntungan utama fungisida sistemik adalah kemampuannya untuk melindungi tanaman secara menyeluruh dan efektif mengatasi penyakit jamur yang sudah menyebar di dalam tanaman cabai yang optimal adalah salah satu kunci sukses dalam pertanian cabai. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh petani cabai adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Untuk mengatasi masalah ini, penggunaan fungisida sistemik menjadi solusi yang sistemik bekerja dengan menembus jaringan tanaman dan menghancurkan jamur penyebab penyakit dari dalam. Berikut ini adalah beberapa merk fungisida sistemik yang direkomendasikan untuk tanaman AmistarAmistar merupakan fungisida sistemik yang mengandung azoxystrobin, bahan aktif yang efektif melawan berbagai jenis penyakit jamur, seperti antraknosa, layu fusarium, dan penyakit daun kecoklatan. Amistar bekerja dengan menghambat respirasi mitokondria jamur, sehingga pertumbuhan dan perkembangan jamur AlietteAliette adalah fungisida sistemik yang mengandung fosetyl-Al, bahan aktif yang efektif melawan jamur Phytophthora dan downy mildew. Fungisida ini juga memiliki efek penguatan pada tanaman, sehingga tanaman lebih tahan terhadap serangan penyakit. Penggunaan Aliette pada tanaman cabai dapat membantu mengurangi kerusakan akibat penyakit jamur dan meningkatkan hasil InfinitoInfinito adalah fungisida sistemik yang mengandung fluopicolide dan propamocarb, dua bahan aktif yang efektif melawan jamur oomycetes, seperti late blight dan downy mildew. Infinito bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur dan mencegah infeksi pada tanaman cabai. Fungisida ini direkomendasikan untuk digunakan secara preventif atau saat gejala penyakit pertama kali ScoreScore merupakan fungisida sistemik yang mengandung difenoconazole, bahan aktif yang efektif melawan berbagai penyakit jamur, seperti antraknosa, layu fusarium, dan bercak daun. Score bekerja dengan menghambat biosintesis sterol pada jamur, sehingga menghentikan pertumbuhan jamur dan mencegah penyebaran Ridomil GoldRidomil Gold adalah fungisida sistemik yang mengandung mefenoxam, bahan aktif yang efektif melawan jamur oomycetes, seperti Phytophthora dan downy mildew. Ridomil Gold bekerja dengan menghambat pertumbuhan jamur dan mencegah penyebaran infeksi. Fungisida ini direkomendasikan untuk digunakan secara preventif atau saat gejala penyakit pertama kali dengan fungisida kontak yang hanya bekerja pada bagian tanaman yang terkena langsung, fungisida sistemik memiliki daya kerja yang lebih lama dan lebih efektif dalam mengatasi penyakit jamur yang sudah masuk ke dalam jaringan tanaman. Namun, penggunaan fungisida sistemik perlu dilakukan dengan bijaksana, mengikuti anjuran dosis dan periode yang tepat, serta mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesehatan manusia.
FungisidaBion M 1/48 WP merupakan pestisida jenis fungisida yang bersifat sistemik dan kontak dengan kegunaan lainnya dari kandungannya. Bion M 1/48 WP diproduksi oleh PT. Syngenta Indonesia, salah satu perusahaan yang bergerak dalam farmasi atau pembuatan obat tanaman berkualitas dan terpercaya. F
Bahan aktif fungisida sistemik dan fungsinya 1 Mengenal Bahan Aktif FUNGISIDA SISTEMIK dan Fungsinya Part 1 Pestisida – Pengertian fungisida sistemik adalah adalah jenis fungisida yang apabila disemprotkan ketanaman akan diserap dan didistribusikan keseluruh bagian tanaman melalui jaringan tanaman. Jenis fungisida sistemik umumnya bersifat protektif, preventif dan kuratif yaitu melindungi, mencegah dan menyembuhkan tanaman yang telah terinfeksi. Banyak sekali jenis bahan aktif fungisida sistemik yang mudah kita temui di toko saprotan. Yang termasuk bahan aktif fungisida sistemik misalnya difenokonazol, benomil, metil-tiofanat dan lain sebagainya. Setiap jenis bahan aktif fungisida sistemik memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda-beda. Berikut ini daftar bahan aktif fungisida sistemik lengkap dengan golongan, cara kerja dan fungsinya. 1. Bahan Aktif Fungisida Sistemik Golongan BENZIMIDAZOL Jenis Fungisida SISTEMIK Cara kerja Mengganggu mitosis dan pembelahan sel. Fase mitosis ß-tubulin. Resistensi pada beberapa spesies jamur. Beberapa mutasi target, sebagian besar pada gen kode E198A/G/K, F200Y di ßtubulin gen. Mempunyai resistensi silang antara kelompok yang sama, tetapi tidak memiliki resistensi silang pada N-Fenil Karbamat. Memiliki risiko tinggi terjadinya resistensi Bahan aktif Kode cara kerja Manfaat Benomil 1 mengendalikan embun tepung; antraknosa; bercak daun; layu fusarium; rebah semai; penyakit bidang sadap karet Ceratocystis fimbriata; busuk daun; busuk hitam kubis; blas; hawar daun; bercak daun coklat Karbendazim 1 mengendalikan penyakit bidang sadap karet Ceratocystis fimbriata; hawar pelepah; antraknosa; bercak ungu Fuberidazol 1 - Tiabendazol 1 - 2. Bahan Aktif Fungisida Sistemik Golongan TIOFANAT Jenis Fungisida SISTEMIK Cara kerja Mengganggu mitosis dan pembelahan sel. Fase mitosis ß-tubulin. Resistensi pada beberapa spesies jamur. Beberapa mutasi target, sebagian besar pada gen kode E198A/G/K, F200Y di ßtubulin gen. Mempunyai resistensi silang antara kelompok yang sama, tetapi tidak memiliki resistensi silang pada N-Fenil Karbamat. Memiliki risiko tinggi terjadinya resistensi Bahan aktif Kode cara kerja Manfaat Tiofanat 1 - Tiofanat-metil 1 mengendalikan penyakit blas; bercak daun; bercak ungu; antraknosa; 3. Bahan Aktif Fungisida Sistemik Golongan IMIDAZOL Jenis Fungisida SISTEMIK Cara kerja Mengganggu sterol biosintesis pada membran. Biosintesis sterol di membran demetilase. Ada perbedaan besar dalam spektrum aktivitas fungisida. Resistensi diketahui pada beberapa spesies cendawan. Bahan aktif fungisida sistemik dan fungsinya 1 Beberapa mekanisme resistensi yang diketahui meliputi target mutasi pada gen cyp51 ERG 11, misalnya V136A, Y137F, A379G, I381V; cyp51 promotor, transporter ABC dan lain-lain. Resistensi silang antara fungisida kelompok ini aktif terhadap jamur yang sama. Fungisida DMI adalah inhibitor biosintesis sterol, tetapi tidak menunjukkan resistensi silang untuk kelas inhibitor lainnya. Memiliki risiko sedang terjadinya resistensi. Bahan aktif Kode cara kerja Manfaat Prokloraz 3 Mengendalikan antraknosa; hawar pelepah; bercak ungu; penyakit karat Phakopsora pachyrizi 4. Bahan Aktif Fungisida Sistemik Golongan TRIAZOL Jenis Fungisida SISTEMIK Cara kerja Mengganggu sterol biosintesis pada membran. Biosintesis sterol di membran demetilase. Ada perbedaan besar dalam spektrum aktivitas fungisida. Resistensi diketahui pada beberapa spesies cendawan. Beberapa mekanisme resistensi yang diketahui meliputi target mutasi pada gen cyp51 ERG 11, misalnya V136A, Y137F, A379G, I381V; cyp51 promotor, transporter ABC dan lain-lain. Resistensi silang antara fungisida kelompok ini aktif terhadap jamur yang sama. Fungisida DMI adalah inhibitor biosintesis sterol, tetapi tidak menunjukkan resistensi silang untuk kelas inhibitor lainnya. Memiliki risiko sedang terjadinya resistensi. Bahan aktif Kode cara kerja Manfaat Spirokonazol 3 Mengendalikan bercak ungu; antraknosa; hawar pelepah; blas Pyricularia oryzae; bercak daun; penyakit bulir kotor Dirty panicle; busuk batang Helminthosporium oryzae Difenokonazol 3 Apel Mengendalikan penyakit tepung; bercak ungu; ; bercak daun; hawar daun; embun tepung; karat daun; bercak kering; busuk batang; hawar pelepah; patik daun; busuk Septoria lycopersici Epoksikonazol 3 Mengendalikan hawar pelepah; hawar daun; karat daun; Fenbukonazol 3 Mengendalikan bercak coklat; hawar pelepah Flusilazol 3 Mengendalikan bercak ungu; bercak daun Heksakonazol 3 Mengendalikan bercak ungu; hawar daun;busuk phytophtora; bercak daun; antraknosa; blas; bercak daun coklat; hawar pelepah; embun bulu; cacar daun; bercak kering Propikonazol 3 Mengendalikan bercak ungu; hawar daun; busuk pelepah/busuk upih Protiokonazol 3 Mengendalikan penyakit blas Tebukonazol 3 Mengendalikan bercak ungu; Bersambung Page 1, Page 2
KONTAK #produk / fungicide Brosur 1. Kembali Zole 250 EC ( Difenokonazol 250 g/l ) Fungisida sistemik yang bersifat preventif dan kuratif berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman padi, bawang merah, cabai dan jagung. Manfaat Produk : Tanaman bebas dari serangan: penyakit busuk batang dan hawar
This site is best viewed using the current browser version of Chrome, Firefox, Safari, Edge. If you are using an out-of-date browser version or unsupported browser version, you may not experience the complete effect when viewing the site. Acrobat 50 WP Acrobat adalah fungisida sistemik yang sangat effektif mengendalikan penyakit busuk daun Phytopthora infestant. Cabrio Gold 183 SE Cabrio Gold 183 SE adalah fungisida yang bersifat preventif, protektif dan kuratif berbentuk emulsi yang dapat disuspensikan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman jagung. Cabrio Top Cabrio Top adalah fungisida sistemik yang bersifat protektif dan kuratif dan zat pengatur tumbuh tanaman berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air untuk mengendalikan penyakit pada tanaman Cabrio 250 EC Cabrio adalah fungisida protektif, kuratif, dan Zat Pengatur Tumbuh tanaman berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan berwarna kuning kecoklatan. Cevya 400 SC Fungisida Cevya 400 SC merupakan fungisida dengan bahan aktif Mefentrifluconazole 400g/l dengan teknologi Revysol Aktif. Fungisida PERTAMA dari kelas Isopropanol Azol di dunia. Insure Max 510 FS Insure Max 510 FS adalah fungisida sistemik yang bersifat protektif dan kuratif berbentuk pekatan suspensi berwarna merah muda. Melyra 200/200 SC Melyra adalah fungisida dengan kombinasi 2 bahan aktif untuk perlindungan tanaman lebih EFEKTIF dan Meningkatkan hasil panen lebih MAKSIMAL! Merivon 250/250 SC Fungisida Merivon, produk terbaru dari BASF yang memberikan kinerja konsisten untuk memaksimalkan potensi tanaman. Pemulus 80 WG Pemulus 80 WG adalah fungisida kontak yang bersifat fungistatik berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air untuk mengendalikan penyakit penting pada tanaman padi, apel, cabai, semangka dan jeruk. Polycom 70 WG Polycom adalah fungisida kontak zat pengatur tumbuh tanaman berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air, berwarna coklat, untuk mengendalikan penyakit pada tanaman bawang merah, cabai, kakao, padi, dan tomat. Seltima 100 CS Seltima 100 CS adalah fungisida dengan formulasi inovatif yang bekerja secara sistemik, bekerja protektif dan kuratif berbentuk mikrokapsul dalam pekatan yang dapat disuspensikan berwarna putih untuk mengendalikan penyakit pada tanaman padi. Zampro 525 SC Zampro adalah fungisida yang bersifat sistemik dan protektif berbentuk pekatan suspensi berwarna putih untuk mengendalikan penyakit pada tanaman.
Fungisidayang bagus untuk cabe berupa fungisida campuran dari zat pengaktif tanaman bersifat sistemik dan kontak. Fungisida produk PT Syngenta Indonesia berbahan aktif asibensolar-S-metil 1% dan mankozeb 48%. Cocok diaplikasikan untuk cabe, kentang, kubis dan tomat. Untuk mengendalikan penyakit akibat cendawan.
This site is best viewed using the current browser version of Chrome, Firefox, Safari, Edge. If you are using an out-of-date browser version or unsupported browser version, you may not experience the complete effect when viewing the site. Keuntungan Merupakan kombinasi antara fungisida kontak dan sistemik translaminar Berdaya kerja luas Mempunyai efek residual yang lebih baik Formulasi yang lebih baik dan lebih cepat larut dalam air Bekerja dengan baik dimusim hujan dan kemarau Tidak menimbulkan resistensi silang Teknologi excellent menjadikan daun tanaman lebih hijau, batang kokoh, dan umbi lebih besar Kesesuaian Tanaman Downloads Keamanan Produk Kesesuaian Tanaman Sasaran Dosis/Konsentrasi Formulasi Cara dan Waktu Penggunaan Metode aplikasi Penyakit Embun Tepung Podosphera 0,5 - 1 g / L Penyemprotan volume tinggi. Waktu aplikasi ketika terjadinya serangan Apabila belum jelas silakan hubungi petugas pertanian yang berwenang Penyemprotan volume tinggi. Sasaran Dosis/Konsentrasi Formulasi Cara dan Waktu Penggunaan Metode aplikasi Penyakit layu Fusarium oxysporum 0,75 - 1 g / L - Penyemprotan volume tinggi. Sasaran Dosis/Konsentrasi Formulasi Cara dan Waktu Penggunaan Metode aplikasi Penyakit bercak daun Cercospora capsici 0,75 - 1 g / L - Penyemprotan volume tinggi. Penyakit antraknosa Colletorichum capsici 1 g / L Sasaran Dosis/Konsentrasi Formulasi Cara dan Waktu Penggunaan Metode aplikasi Bercak daun Cercospora persona 1500 g / Ha Penyemprotan volume tinggi Maksimal 2 kali semprot interval 15 hari Waktu terakhir aplikasi sebelum panen 30 hari. Penyemprotan volume tinggi. Sasaran Dosis/Konsentrasi Formulasi Cara dan Waktu Penggunaan Metode aplikasi Bercak daun Cercospora persona 1500 g / Ha Penyemprotan volume tinggi Maksimal 2 kali semprot interval 15 hari Waktu terakhir aplikasi sebelum panen 30 hari Penyemprotan volume tinggi. Sasaran Dosis/Konsentrasi Formulasi Cara dan Waktu Penggunaan Metode aplikasi Penyakit busuk daun Phythophthora infestans 1 g / L Penyemprotan volume tinggi. Waktu aplikasi ketika terjadinya serangan Apabila belum jelas silakan hubungi petugas pertanian yang berwenang. Penyemprotan volume tinggi. Sasaran Dosis/Konsentrasi Formulasi Cara dan Waktu Penggunaan Metode aplikasi Penyakit antraknosa 2 g / L Penyemprotan volume tinggi. Waktu aplikasi ketika terjadinya serangan Apabila belum jelas silakan hubungi petugas pertanian yang berwenang. Penyemprotan volume tinggi. Penyakit bercak daun Stigmina Sasaran Dosis/Konsentrasi Formulasi Cara dan Waktu Penggunaan Metode aplikasi Penyakit busuk daun Phythophthora infestans 1 g / L Penyemprotan volume tinggi. Waktu aplikasi ketika terjadinya serangan Apabila belum jelas silakan hubungi petugas pertanian yang berwenang. Penyemprotan volume tinggi. 5 Aturan Emas saat menangani Produk Perlindungan Tanaman Selalu ikuti petunjuk pada label. Pakai Alat Pelindung Diri yang tepat saat menangani produk. Selalu bersihkan diri setelah bekerja. Belilah produk perlindungan tanaman yang berasal dari sumber terpercaya untuk menghindari pemalsuan. Untuk keadaaan darurat, ikuti petunjuk pertolongan pertama atau hubungi kontak darurat pada label.
Fungisidasistemik untuk mengendalikan penyakit blas pada tanaman padi, penyakit antraknosa pada tanaman cabai, dan penyakit bercak coklat pada tanaman tomat. Lihat Detail Produk. Insektisida sistemik racun kontak dan lambung untuk mengendalikan hama ulat grayak pada bawang merah.
Fungisidaaksi sistemik-lokal dan kontak (dimethomorph 90 g / kg + mancoceb 600 g / kg). Kontak sistemik (dimethomorph sistemik lokal dan kontak mancozeb) adalah fungisida yang digunakan untuk memerangi penyakit busuk daun dan alteriasis kentang, mentimun peronosporia, anggur jamur, dan sejumlah penyakit lainnya. Kelas bahaya: 2 (zat berbahaya).
Fungisidasistemik untuk mengendalikan penyakit blas pada tanaman padi, penyakit antraknosa pada tanaman cabai, dan penyakit bercak coklat pada tanaman tomat. Lihat Detail Produk. Manteb 80 WP. Fungisida kontak untuk mengendalikan penyakit busuk daun (Phytophthora infestans) pada tanaman kentang. Lihat Detail Produk. Detan-neb 80 WP.
0tG8MYC. labh62s0pk.pages.dev/379labh62s0pk.pages.dev/872labh62s0pk.pages.dev/600labh62s0pk.pages.dev/284labh62s0pk.pages.dev/128labh62s0pk.pages.dev/580labh62s0pk.pages.dev/652labh62s0pk.pages.dev/503labh62s0pk.pages.dev/944labh62s0pk.pages.dev/38labh62s0pk.pages.dev/790labh62s0pk.pages.dev/660labh62s0pk.pages.dev/179labh62s0pk.pages.dev/76labh62s0pk.pages.dev/961
fungisida sistemik dan kontak untuk cabai