Kepemimpinan Publik setidaknya harus memiliki tiga hal utama yakni, Gagasan/ Ide, Narasi atau Diksi dan Aksi atau Implementasi. Hal tersebut juga sering diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. Dari serangkaian hal tersebut, kepemimpinan yang ideal sudah semestinya memiliki gaya komunikasi yang baik agar gagasan yang dimiliki bisa dipahami oleh bawahan, masyarakat dan atau elemen yang memiliki kepentingan di dalamnya. Hal ini guna menghindari kesalahpahaman dalam proses implementasi gagasan. Seringkali ketika gagasan itu diterapkan, beragam kontroversi muncul dari banyak pihak dikarenakan kurangnya komunikasi atau gaya komunikasi yang kurang baik. Hal ini juga sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Eisenberg 2010 yang mengatakan beberapa hambatan yang menjadi masalah dalam komunikasi, salah satunya adalah hambatan bahasa. Inilah yang menjadi dasar pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi baik berskala kecil terlebih dalam skala yang lebih materi Public Speaking pada LDK OSIS, MPK & ROHIS SMAN1 Kep. Pongok oleh Haiyudi, hal di atas, SMAN 1 Kepulauan Pongok mengadakan pembelakan bagi Kepengurusan OSIS, MPK dan ROHIS. Dalam sesi khusus, Penulis Haiyudi, S,Pd., M,Ed diminta untuk menyampaikan materi terkait Public Speaking yang tentu saja berkaitan erat dengan komunikasi publik di berbagai kalangan. Hal ini menjadi penting untuk dimiliki dan diketahui oleh para generasi yang saat ini menjadi calon penerus untuk masa depan. Antara kepemimpinan dan public speaking memiliki keterikatan yang tidak bisa Speaking secara khusus bisa diartikan sebagai kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan di depan sekelompok orang untuk menyampaikan informasi. Lebih lanjut, Public Speaking bisa digunakan untuk berbagai macam tujuan, bisa untuk mempengaruhi, atau untuk menghibur. Namun demikian, disayangkan bahwa permasalahan Public Speaking bagi siswa sudah menjadi rahasia umum. Beberapa penelitian terbaru mengungkapkan setidaknya lebih dari enam puluh persen siswa merasa takut untuk berbicara di depan umum. Marinho & Ferreira 2017 mengungkapkan ada siswa merasa takut untuk berhadapan dengan khalayak. Tentu hal ini menjadi suatu urusan yang harus ditangan sejak usia dengan hal diatas, tidak perlu terlalu banyak mengetahui apa dan mengapa Public Speaking itu penting, melainkan bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada di depan mata saat ini. Beberapa hal terkait menyiasati dan berani untuk berbicara di depan umum yang disampaikan oleh penulis seperti, apa saya yang perlu diketahui sebelum berbicara di depan khalayak ramai dan bagaimana menghadapi Panic Attack terutama bagi para tiga hal yang harus diketahui terebih dahulu sebelum melakukan Public Speaking. Pertama harus mengetahui materi, topik atau pembahasan. Pastikan kita memiliki cukup informasi terkait dengan topik yang akan kita angkat. Hal ini tentu akan berkaitan dengan persiapan materi agar tidak mengalami Blank atau Panic Attack. Dengan menguasai materi, kita akan mengatahui bagaimana harus bersikap. Berbagai improvisasi bisa dilakukan jika terjadi kekosongan di tengah itu, penting juga untuk mengetahui ruangan atau lingkungan sekitar. Sebelum berbicara, pastikan mengetahui apakah acara yang akan diadakan akan berada dalam ruangan tertutup indoor atau ruang terbuka outdoor. Namun, bisa juga acara tersebut dalam jaringan Daring dengan menggunakan berbagai platform. Hal ini masih terkait dengan persiapan baik fisik maupun non-fisik. Selain itu, dengan mengetahui ruangan dan lingkungan sekitar, kita akan bisa menentukan arah dan laju sebuah acara. Sebagai contoh, jika ruangan terbuka, maka akan memungkin banyak gangguan dari luar yang mengalihkan pandangan atau perhatian audiensi, maka sebagai pembicara, kita sudah seharusnya mengetahui bagaimana cara menarik kembali perhatian audiensi tersebut. Hal tersebut tentu akan berbeda jika dilakukan dalam ruangan, terlebih jika ruangannya kecil. Perhatian audiensi dipastikan akan banyak terfokus pada pembicara sehingga harus mempersiapkan mental yang lebih juga. Tidak ada mana yang lebih baik, Indoor dan Outdoor sama-sama memiliki kekurangan dan ketiga, yang harus diketahui adalah audiensi atau peserta yang ada dalam ruangan tersebut. Selain mengetahui kedua hal diatas materi/ topik dan ruangan, mengidentifikasi peserta yang hadir sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk menentukan banyak hal, salah satunya adalah untuk mempersiapkan materi dan bahasa. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan tingkat kesepadanan dengan peserta. Sebagai contoh, apabila peserta yang ada di ruangan tersebut merupakan pelajar, maka pastikan bahasa yang digunakan disesuaikan. Pun juga berbeda jika peserta yang hadir merupakan petani atau nelayan, maka bahasa yang digunakan tidak perlu tinggu, selama itu bisa dipahami dan dimengerti. Setidaknya tiga hal tersebut harus diketahui sebelum berbicara di depan demikian, tentu saja tidak cukup hanya sampai disana, seorang Public Speaker juga harus mempersiapkan berbagai kemungkinan yang terjadi, terlebih bagi pemula. Kendala yang sering muncul dan dialami oleh Public Speaker pemula adalah Panic Attack atau serangan panik yang muncul tiba-tiba. Menurut Zarefsky 1995 setidaknya ada beberapa hal yang menjadi penyebab seringnya serangan panik muncul. Kurang percaya diri karena menjadi pusat perhatian merupakan hal utama yang sering menjadi faktor tersebut. Selain itu, panik juga sering muncul karena trauma masa lalu, permasalahan tidak siap tampil. Namun disini, penulis menambahkan bahwa serangan panik juga kadang muncul karena permasalahan bahasa. Permasalahan bahasa seringkali muncul karena beum fasihnya berbahasa atau kuatnya pengaruh bahasa dari gejala tersebut, Zarefsky 1995 juga menyampaikan beberapa tricks untuk menghindari Panic Attack. Yang harus dilakukan pertama kali, pastikan kita menguasai materi, ruangan dan audiensi. Setelah itu, bisa menggunakan alat bantu untuk visualisasi guna menguatkan fokus dan tidak lupa materi. Selain itu, mencoba untuk menggerakkan beberapa bagian badan juga memiliki pengaruh penting seperti jalan-jalan ke tengah peserta jika acaranya bukan acara yang formal. Selanjutnya, berbicaralah dengan lantang dan jelas. Pastikan artikulasi dan intonasi berbicara kita terdengar dengan jelas. Hal ini guna menarik daya perhatian peserta. Dengan begitu, kita akan lebih enjoy dalam melakukan presentasi. Yang terakhir, Public Speaker juga harus menyiapkan humor-humor yang relevan ketika berbicara. Namun lagi, kita harus tetap membedakan program formal atau non-formal. Hal ini bertujuan untuk memecah kebosanan di tengah presentasi yang kadang terlalu lama dan itulah beberapa hal yang penulis sampaikan. Hal ini guna meningkatkan minat dan kepercayaan diri para peserta. Sebagai calon pemimpin masa depan, selain memiliki gagasan yang cemerlang, komunikasi yang mumpuni juga menjadi syarat wajib bagi mereka. Dari sekelumit hal diatas, penulis berharap dapat menjadi batu pijakan agar angka siswa yang mengutarakan ketakutan terhadap Public Speaking dapat turun drastic. Para pelajar dapat berdiri tegak dan mengutarakan pendapat dengan percaya diri. Selain itu, beberapa komponen pendukung seperti suara vocal, intonasi serta yang berkaitan dengan bahasa juga dapat menjadi pertimbangan khusus untuk selalu dikembangkan. Dengan memiliki komunikasi yang baik, kepemimpinan akan terasa lebih santun. Hal itu pernah disampaikan oleh Gubernus DKI Jakarta juga dalam suatu wawancara beberapa tahun silam. Penulis sangat setuju dengan apa yang beliau sampaikan. Sebab jika tidak semua gagasan bisa diterima dengan mudah, namun dengan didukung kemampuan komunikasi yang baik, maka setidaknya informasi yang disampaikan bisa diserap dengan baik. Oleh karena itu, pembekalan kemampuan berbicara di depan umum sangat penting untuk dilakukan tidak hanya untuk SMA N 1 Kepulauan Pongok, melainkan bagi semua kalangan, terutama pelajar dan toto bersama peserta pelatihan LDK SMAN 1 Kep. Pongok bersama Pembicara dan Pembina OSISDisclaimer Tulisan ini merupakan refleksi dari materi yang penulis sampaikan dalam acara Pembekalan Pengusus OSIS, MPK dan ROHIS di SMAN 1 Kepulauan Pongok pada Sabtu, 12 Februari 2022 yang oleh Haiyudi,
Anakakan belajar mengenali, menemukan, mengorganisasikan, serta mengaktualisasikan peran dirinya secara positif pada lingkungannya. Jika jiwa kepemimpinan ini sudah tumbuh dan berkembang secara baik pada diri anak, maka fenomena kenakalan remaja yang saat ini menggejala kemungkinan besar bisa dihindari. Anak adalah investasi masa depan.
Hiruk pikuk perpolitikan negeri ini menjadikan headline dimedia Massa dan elektronik; dari, usai bahkan menjelang pesta demokrasi akan datang mulai level presiden, legislatif, kepala daerah hingga pemilihan Kepala Desa bahkan pemilihan RT yang sejatinya banyak pelajaran yang bisa diambil hikmahnya oleh masyarakat. Even hajatan demokrasi semacam itu laiknya memunculkan kedewasaan berdemokrasi masyarakat semakin teruji dan terasah. Pembelajaran berdemokrasi tersebut, sebenarnya bisa diawali dari level yang paling kecil semisal dilingkungan sekolah yakni dengan adanya pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS. Pendidikan demokrasi melalui pemilihan ketua OSIS yang dilakukan secara langsung, menjadi pembelajaran berharga bagi para siswa untuk mengenal proses demokrasi yang pada saatnya nanti anak-anak kita menjadi bagian dari masyarakat sesungguhnya, mereka sudah memiliki pengalaman yang pengenalan proses demokrasi sejak dini ini perlu ditanamkan oleh sekolah yang merupakan sumber pendidikan utama anak bangsa ini. Mengenalkan pendidikan demokrasi bagi siswa merupakan langkah awal menyiapkan calon pemimpin masa depan bangsa, setidaknya banyaknya calon pemimpin ke depan yang kaya pengalaman mulai dari jenjang sekolah sebagai suatu proses pembelajaran untuk memberi pengalaman kepada siswa khususnya praktik pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PPKn, IPS dan pengembangan karaktek siswa lebih baik mala demokrasi perlu diajarkan dan dipraktekkan sejak dini untuk anak-anak kita, mulai dari sekolah mereka. Siswa belajar bagaimana memilih seorang pemimpin secara demokratis. Bagaimana praktek menggunakan hak suara atau hak pilihnya untuk menentukan siapa yang berhak dan pantas menjadi pemimpinnya dalam suatu wadah organisasi siswa OSIS. Kegiatan memilih ketua OSIS yang disalurkan melalui Pemiu OSIS sudah menjadi agenda rutin tahunan sebagai upaya menanamkan pemahaman demokrasi sejak dini kepada anak didiknya melalui pemilihan ketua OSIS secara langsung, umum, bebas, dan berdemokrasi ala pelajar ini diyakini sebagai proses pemahaman demokrasi yang baik bagi pelajar agar tidak canggung lagi ketika kelak hidup bermasyarakat dan ikut berperanserta dalam kehidupan bernegara yang menganut sistem demokrasi. Model pemilihan ketua OSIS secara langsung dapat mendorong peran siswa menjadi lebih dominan dan selaras dalam pembelajaran untuk membentuk karakter siswa yang diharapkan sejalan dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Kegiatan di sekolah ini bisa dijadikan sarana pembelajaran kehidupan berdemokrasi bagi siswa. Dengan pendidikan demokrasi sejak dini melalui praktek yang dibuat mulai dari rangkaian pembentukan panitia pemilihan pengurus OSIS, kampanye, debate calon, pelaksanaan pemilihan hingga pelantikan calon dalam pelaksanaan pemilihan ketua OSIS dapat dijadikan agenda tahunan sekaligus hari istimewa bagi siswa sebagai ajang pesta demokrasi ala pelajar. Dari sebuah pembelajaran demokrasi yang bermula dari sekolah tentunya banyak hal yang didapat. Kegiatan tersebut akan membuahkan karakter yang kuat, menghasilkan pemimpin yang bisa mengendalikan dirinya sendiri tentunya juga akan mampu mengendalikan sesuatu yang lebih besar orang lain. Saya pikir semua orang bisa belajar bagaimana memandang sebuah peristiwa demokrasi yang cerdas dan santun. Berkompetisi dalam pemilihan ketua OSIS dapat menghilangkan gap antara siswa, memperluas peranan siswa, memasukan ide-ide mereka dalam banyak agenda kegiatan sekolah. Terlebih sikap dan perilaku yang sportif dan santun dalam pembelajaran demokrasi dapat dinyatakan bahwa menang atau kalah itu hal biasa, harus sportif dan berlapang dada. Kesantunan disini sebagai sebuah karakter yang lahir dari kepolosan, kebiasaan dan budaya sekolah yang menjadi bagian kehidupan siswa sehari-hari. Harapan besar tentunya dapat dipetik terutama dalam mempertajam sudut pandang terhadap cara anak belajar dan menilai. Serta melihat mereka sebagai pribadi yang unik dan istimewa bukan hanya sebagai anak-anak tetapi calon-calon cendikiawan masa pelajar itu belajar mamahami, menarik kesimpulan, membuat argumen, menghargai orang lain dengan unik dari sudut pandang mereka sendiri. Mereka tak melulu harus didikte karena mereka belajar dari mengamati, mengalami, merenungi dan menggunakan landasan-landasan teori dari buku teks, referensi belajar di sekolah, Akhirnya meminjam istilah filosofis masyarakat Lampung yang penuh keragaman,"Amun mak kham sapa lagi, Amun mak ganta kemeda lagi Kalau bukan kita siapa lagi, Kalau bukan sekarang kapan lagi," Saya meyakini akan terlahir pemimpin yang berkualitas harapan banyak Aan Frimadona Roza, Kepala Sekolah SMPN 2 Kasui Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung, Saat ini di musim penghujan menanam cabai keriting di halaman rumahnya.
Kemudianpengalaman beliau berdagang sejak remaja dan menghasilkan untung berlipat ganda ketika mengelola perdagangan Khadijah dan sebelum bermitra dengan Khadijah memperlihatkan kemampuannya dalam berusaha dan sekaligus memiliki jiwa sosial tinggi. Maka, tidak salah pula jika dalam 30 orang muda calon pemimpin masa depan di Asia satu pertiga
Bogor ANTARA - Himpunan Alumni HA IPB bekerja sama dengan IPB University mengadakan program penjaringan calon pemimpin yang gesit di masa depan atau "Future Agile Leader Program" FALP dengan menyasar pada ketua OSIS/MPK/ekstrakurikuler SMA di seluruh Indonesia. Ketua Umum DPP Himpunan Alumni IPB Fathan Kamil, melalui layanan zoom meeting yang dipantau di Bogor, Rabu mengatakan kegiatan FALP ini bertujuan untuk memberikan bekal pemimpin muda berkualitas kepada ketua OSIS/MPK/ekstrakurikuler SMA di seluruh Indonesia, guna menyongsong terwujudnya "Indonesia Emas Tahun 2045". Menurut Fathan Kamil, konstruksi masa depan bangsa harus diwarnai dengan ciri peradaban pemimpin yang kreatif dan tangguh. Para pemangku kepentingan di IPB University memiliki kepedulian sangat kuat bagaimana dapat melahirkan peradaban kepemimpinan yang kreatif dan tangguh tersebut. "Guna membangun perspektif visi yang dapat diterjemahkan dalam konteks sumber daya saat ini, HA IPB menyelenggarakan kegiatan FALP," katanya. Menurut Fathan, perguruan tinggi sebagai satuan lembaga pendidikan yang kuat dapat berperan membangun persfektif karakter kepemimpinan masa depan, di antaranya mampu mengonstruksikan visi jauh ke depan dan mampu menarik pada kondisi saat ini. Sementara itu, Rektor IPB University Arief Satria mengatakan kampusnya memiliki visi melahirkan calon pemimpin masa depan yang kreatif dan tangguh. Menurut Arif Satria, guna mewujudkan visi besar bangsa, IPB akan melatih para pelajar di SMA dan mahasiswa dengan menggali potensi kepemimpinan yang dimilikinya. Keberhasilan calon pemimpin di masa depan, kata dia, ditentukan dari prosesnya, sehingga calon pemimpin perlu disiapkan sejak awal, baik kemampuan kepempinannya maupun pemimpin yang akan menduduki jabatan setelah lulus. "Kepemimpinan di Indonesia harus jauh lebih berkualitas dengan generasi produktif pada bangsa lainnya,โ katanya. Ketua Himpunan Alumni IPB Fathan Kamil mengatakan pada program FALP yang diluncurkan secara virtual, ada pendaftar dari lulusan SLTA yang direkrut. Dari jumlah ini, disaring menjadi peserta, kemudian disaring lagi menjadi 200 peserta, dan akhirnya terpilih 30 orang. Peserta terpilih, nantinya akan mendapat akses masuk ke IPB University tanpa Riza HarahapEditor Masuki M. Astro COPYRIGHT ยฉ ANTARA 2021
Sebagaibagian dari kaum muda, pelajar NAHDLATUL ULAMA (NU). IPNU merupakan organisasi yang menjadi pilar di era kekinian dari sebuah masa depan dan pergerakan Islam di Indonesia itu sendiri terhadap tradisi NU. Makna yang tersirat dari nama organisasi kepelajaran ini sangat jelas peran vitalnya didalam arus besar umat muslim di Indonesia sebagai organisasi yang berideologikan []
0% found this document useful 0 votes5 views20 pagesOriginal Title2. Pelajar NU Calon Pemimpin Masa DepanCopyrightยฉ ยฉ All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes5 views20 pagesPelajar NU Calon Pemimpin Masa DepanOriginal Title2. Pelajar NU Calon Pemimpin Masa DepanJump to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Salahsatu remaja yang menunjukan pemikiran cerdas pun menjadi sorotan Menteri Yohana.
- Bagi seorang pemuda termasuk mahasiswa, ada banyak cara untuk menjadi pemimpin. Salah satunya memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan ide-ide kreatif. Apalagi pemuda dari wilayah Indonesia Timur juga harus mampu bersaing dan memanfaatkan potensi wilayahnya untuk dikembangkan lebih baik lagi. Dengan harapan ada pemerataan di seluruh wilayah "Lokalate Ngopinspirasi Campus Summit Indonesia Timur" atau Festival Kampus Indonesia Timur secara daring, Jumat 14/1/2022 menghadirkan dua narasumber yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Uno serta Mardi Wu selaku CEO PT Nutrifood Indonesia. Baca juga Sandiaga Uno Apresiasi Aplikasi Dukung Desa Wisata Karya UAJY-Ukrim Kreativitas itu penting Narasumber pertama, Mardi Wu menjelaskan bahwa kreativitas itu sangat penting terlebih di era serba digital dengan perubahan yang begitu cepat. "Perubahan cepat itu jadi kesempatan untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain. Harapannya ke depan di Indonesia ada pemerataan," bagi mahasiswa Indonesia Timur juga diharapkan memanfaatkan teknologi digital untuk bisa mendapatkan ilmu lebih banyak lagi. Apalagi dapat menangkap peluang dengan ide kreatif. Menurut Mardi Wu, para mahasiswa yang ikut Festival Kampus Indonesia Timur ini adalah calon pemimpin masa depan. Untuk itu membutuhkan tips agar mampu menangkap peluang tersebut, dengan 1. Mampu mendorong keterbukaan Menurut dia, seorang mahasiswa harus dapat memiliki pemikiran yang terbuka, mau mendengarkan ide baru dan mendobrak cara berpikir kreatif. "Mahasiswa harus terbiasa untuk bertanya kenapa tidak boleh? Jadi tidak hanya mencari solusi saja, tapi bisa menyelesaikan masalah dengan cara atau ide kreatif lainnya," terang Mardi. Baca juga Selama 2021, Mahasiswa Unhas Raih 28 Juara di Ajang Internasional Foto: PC IPNU IPPNU Kab Kediri. Di tengah keterbatasan karena pandemi persaingan justru semakin kuat bahkan tanpa batas. Sebagai upaya melahirkan pemuda dengan jiwa kepemimpinan di tengah keterbatasan, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama' (PC IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama' (IPPNU) Kabupaten Kediri merencanakan program beasiswa untuk calon mahasiswa baru tahun 2020. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hadirnya program merdeka mengajar episode 5 tentang program guru penggerak telah mengisyaratkan pola pendidikan dan pelatihan guru yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang akan mengangkat harkat dan martabat pendsidikan di penggerak adalah ujung tombak perubahan transformasi Pendidikan di Indonesia, oleh karena itu guru penggerak harus memiliki dan menghayati enam profil pelajar Pancasila. Keenam profil yang harus dimiliki guru pemngerak itu adalah 1 beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia hal ini menunjukkan bahwa guru penggerak memiliki morallitas, integritas, dan spiritualisme yang tinggi; 2 kreativitas, guru penggerak harus memiliki kemampuan berkarya, kemampuan untuk menemukan jalan-jalan yang tidak konvensional, kemampuan beradaptif terhadap perubahan dan juga senantiasa berinovasi; 3 bergotong-royong, guru penggerak harus memliki kompetensi dalam berkolaberkebhinekaan global, guru penggerak borasi dan bekerja sama sebagai suatu tim yang Tangguh; 4 berkebhinekaan global, artinya guru penggerak harus mempunyai rasa hormat terhadap perbedaan, mencintai keberagaman nasional, mempunyai spirit nasionalisme yang tinggi, dan saling mencintai sesama etnisitas, sesama agama; 5 kemampuan bernalar kritis, artinya guru penggerak harus memiliki kemampuan memecahkan permasalahan, kemampuan berpikir secara kritis, kemampuan memproses informasi secara kritis dan juga kemampuan berpikir secara terstruktur dan kuantitatif; 6 kemandirian, yaitu kemampuan mencari ilmu sendiri secara mandiri proaktif melaksanakan tugasnya, serta memiliki pemikiran yang mandiri sehingga tidak mudah tergoyahkan atau tidak mudah mempercayai informasi. Program guru penggerak sebenarnya adalah suatu program Identifikasi dan pelatihan serta pembibitan calon pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan dimana guru penggeak adalah agen-agen perubahan yang di masa depan yang akan menjadi calon-calon kepala sekolah, calon-calon pengawas sekolah, dan calon-calon pelatih-pelatih program pelatihan guru. Guru penggerak bukan hanya sebagai guru yang baik tetapi merupakan guru yang selain memiliki semua karakteristik guru yang baik juga mempunyai kemampuan untuk memimpin, kemampuan untuk berinovasi melakukan perubahan sehingga dia bisa mendorong peserta didik untuk tumbuh secara holistik mengikuti profil pelajar Pancasila. Guru penggerak tidak hanya berfikir tentang kurikulum yang ditentukan tetapi dia juga akan melihat apa saja standar pencapaian profil pelajar Pancasila dan bagaimana merubah semua aktivitas belajar untuk menjaga keutuhan 6 profil pelajar Pancasila tersebut. Guru penggerak akan termotivasi untuk menjadi coach mentor bagi guru-guru lain di dalam sekolahnya bahkan di luar sekolah dan mereka menjadi agen perubahan di dalam ekosistem Pendidikan .Proses rekruitmen guru penggerak adalah bagi guru-guru terbaik baik PNS, P3K, ataupun guru honorer, dimana setelah mereka lulus sebagai guru penggerak akan dilatih potensi kepemimpinannya sehingga mereka memiliki potensi mentorship untuk membantu guru-guru lain dan membantu melakukan perubahan di masing-masing satuan pendidikannya. Jadi pada saat mereka lulus kemendikbud akan berkomitmen dengan semua pemerintah daerah, semua kepala dinas untuk memastikan bahwa guru penggerak ini akan bisa berdampak besar didalam lingkungan sekolahnya dan juga menjadi bibit-bibit yang akhirnya menjadi kepala sekolah penggerak, pengawas penggerak, dan juga pelatih guru-guru. Lebih lanjut Direktur Jenderal GTK, Iwan Syahril menyatakan bahwa proses pendidikan dan penilaian Guru Penggerak berbasis dampak dan bukti. "Proses kepemimpinan sangat penting dan dalam proses pengembangan kepemimpinan hal ini merupakan hasil berbagai macam studi dan pendekatan andragogi atau pembelajaran orang dewasa dimana pelatihan lebih fokus kepada on the job learning. Artinya, pembelajaran yang relevan dan kontekstual sehingga memberi dampak sebaik-baiknyaDalam pelatihan guru penggerak diberikan tiga modul pelatihan. Paket Pertama adalah Paradigma dan Visi Guru Penggerak dengan materi refleksi filosofi pendidikan Indonesia - Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai dan visi Guru Penggerak, dan membangun budaya positif di Sekolah. Paket Kedua adalah Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid dengan materi pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, dan pelatihan coaching. Paket Ketiga adalah Kepemimpinan Pembelajaran dalam Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah berisi materi tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan program sekolah yang berdampak pada visi Merdeka Belajar, Guru Penggerak diharapkan dapat mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem pendidikan yang mampu menghasilkan murid-murid berkompetensi global dan berkarakter Pancasila, mampu mendorong transformasi pendidikan Indonesia, mendorong peningkatan prestasi akademik murid, mengajar dengan kreatif, dan mengembangkan diri secara aktif. Guru Penggerak bisa berperan lebih dari peran guru saat dapat disimpulkan bahwa Guru Penggerak itu merupakan program transformasi kepemimpinan sekolah. Di mana guru-guru penggerak akan diidentifikasi dan dilatih untuk menjadi calon-calon Kepala Sekolah, pengawas dan pengajar guru di masa depan ini diperkuat dengan hadirnya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala peraturan tersebut salah satu syarat bagi guru yang diberi penugasan sebagai kepala sekolah adalah harus memiliki sertifikat guru penggerak. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyaPemerintah sudah mencanangkan Generasi Emas Indonesia. Isinya ya kalian semua sekarang ini. Camkan dalam sanubari kalian masing-masing bahwa kalian adalah calon-calon pemimpin masa depan Indonesia," terang Dedie. Bukan tanpa tantangan, generasi muda akan dihadapi dengan segala dinamika. Paling utama kata Dedie adalah tantangan pendidikan.Prolog Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan meletakkan secara jelas fungsi dan peran strategis dari pemuda dalam hal pemimpin dan kepemimpinan. Dalam konteks itu, pemuda perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan untuk mewujudkan pembangunan nasional di mana diperlukan pemuda yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri dan profesional. Bahkan, untuk membangun pemuda diperlukan pelayanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan di segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Repulik Indonesia Tahun 1945. Pelayanan kepemudaan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik pemuda, yaitu memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab, dan kesatria, serta memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis dan futuristik. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta masyarakat berkewajiban untuk bersinergi dalam melaksanakan pelayanan kepemudaan ini. Pada hakikatnya pemerintah melalui UU Kepemudaan ini berkeinginan untuk melahirkan sosok pemimpin muda sebagai calon pemimpin masa depan yang diharapkan dapat menjawab segala tantangan dan masalah secara cepat dan tuntas. Sejak masa lalu dalam sejarah bangsa Indonesia telah banyak sekali tokoh pemuda yang kemudian lahir sebagai pemimpin besar di masa perjuangan kemerdekaan. Di antaranya seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Natsir, dan sebagainya. Pembicaraan tentang pemimpin dan kepemimpinan sama tuanya dengan keberadaan manusia di bumi. Permasalahan pemimpin dan kepemimpinan tidak akan pernah redup, lenyap, atau hilang dari setiap diskursus pada setiap seminar, dan bahkan telah menjadi sebuah bidang studi yang diajarkan. Karakteristik Pemimpin Muda Dari banyaknya diskursus tentang konsep pemimpin atau kepemimpinan, satu hal yang menarik untuk dibahas adalah soal karakter pemimpin atau syarat yang harus dimiliki oleh setiap orang yang akan menjadi pemimpin. Karakter pemimpin yang dimaksud itu mesti terbentuk melalui proses yang lama, ditunjang oleh praktik langsung memimpin, dan penerapan ilmu karakter yang membentuk gaya kepemimpinan. Namun, untuk dapat membina jiwa dan karakter kepemimpinan bagi para generasi muda tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan karena memerlukan usaha yang nyata dan pendekatan yang terus-menerus sejak dini. Untuk membentuk pemimpin muda mumpuni yang berkualitas, generasi muda hari ini perlu memiliki jiwa kompetisi dengan bangsa lain. Sosok calon pemimpin muda masa depan, bukan hanya pandai dalam hal intelektualitas tetapi juga dalam hal spiritual. Generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan harus mempunyai pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan kondisi bangsa saat ini dan tantangan yang mungkin akan dihadapi di masa depan, serta dapat memberikan harapan baru dan membawa angin segar bagi bangsa ini. Generasi muda harus mampu mempersiapkan diri menjadi calon pemimpin yang menumbuhkan patriotisme, menciptakan perubahan yang dinamis, berbudaya prestasi, dan semangat profesionalisme, serta mampu meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan โserta mampu membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kepemimpinan merupakan sikap atau proses seseorang dalam memengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mewujudkan tujuan bersama. Sosok pemimpin muda tidak hanya mampu memengaruhi, namun juga menghargai pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang, tanpa mengabaikan alasannya. Sosok pemimpin muda haruslah bisa memimpin dan tentunya mau dipimpin. Indonesia membutuhkan generasi muda yang berani, bijak, dan memiliki imajinasi, serta mimpi besar untuk mengubah hal-hal yang perlu diubah dan mempertahankan halโhal yang sudah baik. Hadirnya golongan muda sebagai calon pemimpin masa depan menjadi harapan bagi masyarakat Indonesia agar bangsa ini dapat hidup lebih baik lagi. Epilog Untuk dapat melahirkan atau menciptakan seorang pemimpin tidaklah semudah berucap dan membalikkan telapak tangan. Tantangan zaman yang terus berkembang dan dihadapi saat ini dan di masa depan menuntut para pemuda Indonesia terus belajar serta berusaha untuk mengasah dan membina jiwa kepemimpinannya. Masalah yang dihadapi bangsa ini semakin kompleks, sehingga membutuhkan energi serta sumbangsih para pemuda yang besar untuk dapat memecahkan atau menyelesaikannya. Persoalan krisis kepemimpinan di Indonesia saat ini yang menjadi tantangan generasi muda Indonesia untuk kepemimpinan ke depan akan menjadi catatan sejarah dari masa ke masa khususnya yang berkuasa atau yang memimpin saat ini. Indonesia tidak akan selamanya bergantung kepada generasi tua yang saat ini sedang memegang tampuk kepemimpin di negeri ini. Suatu saat mereka pasti akan memberikan tongkat estafet kepemimpinan bangsa dan negara pada generasi muda. Oleh karenanya, generasi muda saat ini dituntut harus mengoptimalisasikan semua peran, pemikiran, dan potensinya dan menyiapkan dirinya demi kemajuan Indonesia di masa depan. Generasi muda Indonesia hari ini diharapkan kelak menjadi pemimpin dan pemilik masa depan yang memegang estafet kepemimpinan generasi pemimpin saat ini. * Tulisan ini pernah di muat dalam Blog penulis dengan judul โMendorong Peran Pemimpin Muda Hari Ini, Pemilik dan Penggerak Masa Depan Literasi Kepemimpinan Dalam Perspektif UU Kepemudaan.โ Author Mardiko Bagus Sumitro, biasa dipanggil Bagus, seorang ASN pada Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Untuk info lebih lanjut dapat melihat IG bagus_kemenpora. Penulis sangat terbuka untuk berdiskusi, senang menerima banyak masukan, saran dan membangun kolaborasi besar bersama serta mencipta karya dan legacy. AWoHX.